Perkembangan teknologi dan informasi di
indonesia, membuat masyarakat dapat berafiliasi dengan lebih mudah. Karakter
masyarakat Indonesia yang gemar bersosialisasi, didukung berbagai media yang
kian menyasar setiap lapisan masyarakat, nampaknya mebuat geliat komunitas
online semakin meningkat. Dengan dalih memperluas network, pengetahuan, dan
bertukar pengalaman, berkumpul bersama orang-orang yang memiliki kesamaan hobi,
latar belakang, atau keahlian di internet, sudah menjadi bagian dari gaya hidup
masyarakat Indonesia.
Perkembangan gadget yang semakin canggih dan (relatif) terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, meningkatkan gairah mereka untuk bertindak kreatif. Salah satunya adalah berfoto-foto. Menengok pada dekade 90-an, ketika kamera foto masih menggunakan roll-film, mengharuskan fotografer untuk ‘mencuci’ kemudian mencetaknya menjadi sebuah gambar. Merupakan suatu proses panjang untuk dapat menikmati hasil ‘bidikannya’. Namun sekarang, setiap orang dapat berfoto dengan mudah, kamera digital termasuk DSLR, Mirorrless, kamera adventure, serta makin canggihnya kamera handphone saat ini memungkinkan kita untuk membidik, menikmati hasilnya, serta men-share foto kita dalam waktu yang hampir bersamaan. Semua karena Instagram.
Siapa sih yang tidak mengenal aplikasi Instagram? Aplikasi ini dirintis oleh perusahaan Burbn.Inc pada tahun 2010, yang kemudian sejak 2012 diambil alih oleh Facebook dengan nilai jual yang cukup fantastis. Instagram memberikan kemudahan fitur mengambil foto, mengeditnya, dan langsung membaginya dengan pengguna yang lain secara instan. Sesuai dengan namanya, Instagram, kata “Insta” berasal dari kata “Instant” seperti pada kamera Polaroid, kamera langsung jadi yang sering dikenal dengan “Foto Instan”, sementara kata “gram” mengacu pada Telegram yang dapat membagikan informasinya secara cepat. Oleh karena itulah, instagram merupakan likaran dari kata insta dan telegram. Seiring dengan berbagai kemudahan dan ke-instan-an yang ditawarkan, geliat komunitas fotografi berbasis instagram, semakin berkembang dengan cepat, tak terbatas pada gadget yang digunakan. Komunitas-komunitas fotografi berbasis Instagram di Indonesia yang cukup dikenal antara lain adalah sebagai berikut.
Instagram yang pada awalnya berkembang dari
aplikasi iPhone, merangsang lahirnya komunitas iPhonesia, singkatan dari
i-Device Photographer Indonesia.
Iphonesia merupakan komunitas fotografi berbasis instagram pertama dan
terbesar di Indonesia. Sejak
didirikannya pada Bulan Januari 2011, hingga sekarang Iphonesia sudah menjaring
sebanyak lebih dari 40.500 followers, dengan jumlah foto lebih dari 56 Juta
foto dengan hashtag #iphonesia. Hal tersebut menunjukkan besarnya antusiasme
masyarakat pengguna gadget i-device yang memanfaatkan fitur kamera dan aplikasi
instagramnya. Tidak hanya sekedar saling upload foto, member komunitas
iPhonesia menggunakan grup milis sebagai media sharing antar anggotanya. Sharing yang dilakukan terutama terbatas
pada tips dan teknik foto, editing foto dengan i-device.
Komunitas KameraHpGw merupakan salah satu
komunitas fotografi berbasis Instagram yang cukup dikenal, namun komunitas ini
membatasi gadget yang digunakan hanya kamera handphone, sesuai namanya.
Membatasi anggotanya hanya menggunakan kamera handphone tidak mempengaruhi kualitas foto mereka. Saat ini, atas
kecanggihan handphone yang dipasarkan membuat foto kamera HP, tidak kalah
dengan kamera digital sekelas DSLR, tentunya didukung dengan berbagai aplikasi
yang disediakan oleh iOs maupun Android.
Komunitas Kamera HpGw telah mempunyai regional
dari berbagai wilayah di Indonesia, serta seringkali mengadakan gathering, photowalk, serta secara rutin
mengadakan tema harian foto yang diupload. Selain agenda tersebut, mereka juga
seringkali mengadakan diskusi dan sharing
terkait teknik, tips dan review
mengenai mobile photography. Hingga
saat ini, akun resmi komunitas ini telah meraih pengikut sebanyak 26 ribu
dengan jumlah foto 789 ribu yang menggunakan hashtag #kamerahpgw.
Fotografi dan Instagram merupakan satu dari
ratusan mata rantai dalam hubungan sebab-akibat perkembangan teknologi,
khususnya gadget dan social media. Social media, seiring perkembangannya tidak
hanya menghubungkan orang-orang dalam lingkup dunia maya, tetapi mulai merambah
hubungan dunia nyata. Tidak terbatas pada hobby, profesi, suku, ras, agama, dan
banyak lagi hal lain yang memungkinkan terbentuknya
komunitas social di dunia maya. Yogi trendezia )
Perkembangan gadget yang semakin canggih dan (relatif) terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, meningkatkan gairah mereka untuk bertindak kreatif. Salah satunya adalah berfoto-foto. Menengok pada dekade 90-an, ketika kamera foto masih menggunakan roll-film, mengharuskan fotografer untuk ‘mencuci’ kemudian mencetaknya menjadi sebuah gambar. Merupakan suatu proses panjang untuk dapat menikmati hasil ‘bidikannya’. Namun sekarang, setiap orang dapat berfoto dengan mudah, kamera digital termasuk DSLR, Mirorrless, kamera adventure, serta makin canggihnya kamera handphone saat ini memungkinkan kita untuk membidik, menikmati hasilnya, serta men-share foto kita dalam waktu yang hampir bersamaan. Semua karena Instagram.
Siapa sih yang tidak mengenal aplikasi Instagram? Aplikasi ini dirintis oleh perusahaan Burbn.Inc pada tahun 2010, yang kemudian sejak 2012 diambil alih oleh Facebook dengan nilai jual yang cukup fantastis. Instagram memberikan kemudahan fitur mengambil foto, mengeditnya, dan langsung membaginya dengan pengguna yang lain secara instan. Sesuai dengan namanya, Instagram, kata “Insta” berasal dari kata “Instant” seperti pada kamera Polaroid, kamera langsung jadi yang sering dikenal dengan “Foto Instan”, sementara kata “gram” mengacu pada Telegram yang dapat membagikan informasinya secara cepat. Oleh karena itulah, instagram merupakan likaran dari kata insta dan telegram. Seiring dengan berbagai kemudahan dan ke-instan-an yang ditawarkan, geliat komunitas fotografi berbasis instagram, semakin berkembang dengan cepat, tak terbatas pada gadget yang digunakan. Komunitas-komunitas fotografi berbasis Instagram di Indonesia yang cukup dikenal antara lain adalah sebagai berikut.
iPhonesia
KameraHpGw
Instanusantara
Selain dua komunitas besar di atas, sekarang
sedang berkembang pula komunitas fotografi berbasis instagram lainnya, yaitu
Instanusantara. Mulai dikenalkan 3 tahun yang lalu oleh Andi Afriansyah,
komunitas ini sudah berkembang begitu pesat. Instanusantara tidak membatasi
gadget atau jenis kamera yang digunakan. Komunitas ini mengusung visi memperkenalkan
keindahan alam dan keanekaragaman budaya kepada para pengguna instagram lain di
Indonesia maupun internasional. Komunitas ini, mengadakan Upload bersama setiap
hari kemudian dipilih foto terbaik untuk diposting (difitur) di dalam galeri
@Instanusantara. Komunitas
Instanusantara pun sudah semakin berkembang dengan membentuk regional di
berbagai wilayah di Indonesia, memberikan ruang bagi para pecinta fotografi
untuk saling berbagi ilmu, pengalaman, tips dan lainnya, serta saling mengenal
terbatas di dunia maya ataupun di dunia nyata melalui gathering-gathering yang
sering diadakan.
Tag :
tekno
0 Komentar untuk "Instagram : Truly Connecting People"