Pasar mungkin bukan tempat wisata yang menarik.
Namun, itu tidak berlaku bagi Pasar Klewer Solo. Pasar yang terletak di barat
Keraton Surakarta atau sebelah selatan Alun-Alun Utara Kota Surakarta. Pasar
Klewer adalah pasar dengan sejuta cerita: nostalgia, asmara, rindu dan impian.
Kesibukan Pasar Klewer setiap hari adalah kesibukan membuat cerita. Tidak
melulu berkisah tentang urusan uang; urusan untung dan rugi. Arswendo
Atmowiloto mengenang Pasar Klewer yang berdiri tahun 1970 itu dengan novel
berjudul Canting (1986).
Dalam novel tersebut, ia mengisahkan sebuah
keluarga Bu Bei dan Pak Bei yang merasa nasib kehidupannnya ditentukan oleh
geliat Pasar Klewer. Keluarga pengusaha batik itu menganggap Pasar Klewer
memungkinkan pemaknaan kerja, buruh, keluarga, asmara, identitas, uang, dan
kehormatan. Di Pasar Klewer, mereka berdagang untuk mendapatkan rezeki:
menghidupi keluarga dan buruhnya. Pasar Klewer dalam novel itu dilukiskan
sebagai tempat menentukan martabat dan ikhtiar menjadi orang Jawa di tengah
zaman yang terus berubah.
Menurut sejarah zaman Jepang, kawasan Pasar
Klewer dulunya adalah tempat pemberhentian kereta api. Di tempat itu banyak
para pedang pribumi yang berjualan. Karena dijadikan tempat jualan itulah
kemudian dikenal dengan Pasar Slompretan. Kata slompretan diambil dari
suara terompet kereta api ketika akan berangkat. Di pasar ini, banyak pedagang
kecil menawarkan kain batik yang dipanggul, sehingga terlihat “berkeleweran”.
Konon, dari pedagang batik yang “berkeleweran” itulah kemudian pasar
tersebut dinamakan Pasar Kelewer hingga sekarang ini.
Pasar Klewer dikenal sebagai pasar tekstil,
pasar batik modern pertama di Indonesia. Bagi para pecinta batik belum lengkap
jika tidak melihat berbagai macam koleksi batik di Pasar Klewer. Di sentra
batik Pasar Klewer, kita akan mendapatkan kesan yang berbeda yang tidak pernah
kita dapatkan di pusat-pusat atau pasar batik lainnya. Berbagai jenis kain
batik dengan beragam motif dan harga, mulai dari belasan ribu hingga ratusan
ribu rupiah berjajar di setiap sudut pasar. Seperti, batik tulis motif Solo,
batik cap (print).
Ada juga batik corak Surakarta: seperti Batik
Antik Keraton Surakarta, Batik Saerah
Surakarta, Batik Putri Soloi, Batik “kelelewar” Surakarta dan lain sebagainya.
Selain itu, terdapat juga berbagai macam jenis batik corak Yogyakarta,
Pekalongan, Banyumas, Betawi. Di centra batik Klewer kita juga akan menemukan
kain batik untuk baju, sprei, sarung bantal dan berbagai macam aksesoris yang
bermotif batik. Meski berpredikat modern, transaksi di Pasar Klewer masih
seperti sistem di pasar-pasar tradisional.
Ada proses tawar-menawar yang memberikan
kesempatan kepada kita untuk mendapatkan harga batik yang murah namun tetap
berkualitas. Jika kita pandai menawar, maka harga yang diajukan penjual bisa
dipastikan akan berkurang. Kesesuaian kualitas dan harga menjadi patokan bagi
penjual untuk menawarkan batik dagangannya. Berkunjung ke pasar batik Klewer kita
akan disambut dengan keramahan para penjual, sehingga membuat kita nyaman.
Selain batik, Pasar Klewer juga menjajakan kerajinan khas kota Solo yang
berkualitas ekspor, seperti cermin kayu ukir, kaca ukir dan berbagai macam
souvenir berbahan dasar kaca.
Di Pasar Klewer kita juga dapat memesan atau
berkonsultasi melalui fasilitas internet. Para pedagang sebagian besar sudah
menggunakan media transaksi via internat atau sistem online. Sehingga
kita dapat memilih, menawar dan memesan terlebih dulu sebelu datang ke lokasi
pasar. Selain menawar batik di Pasar Klewer, kita juga dapat berkunjung ke
sentra produksi batik tulis di Kampung Kauman dan Kampung Batik Lawean Solo. Di
tempat ini, kita dapat melihat secara langsung proses pembuatan batik khas
Surakarta.
Lokasi Pasar Klewer memungkinkan kita untuk
sekaligus berwisata melihat situs-situs sejarah, seperti Keraton Surakarta,
Masjid Agung Surakarta dan Alun-alun Utara Surakarta. Jika kita berkunjung pada
waktu-waktu tertentu, kita dapat melihat acara tahunan yang diselenggarakan
oleh Keraton Yogyakarta, yaitu Sekaten. Dalam acara tersebut, digelar berbagai
macam pentas kesenian dan kebudayaan serta pasar tiban (pasar malam) yang
berlokasi di Alun-alun Utara, sebelah utara Pasar Klewer.
Berwisata ke Pasar Klewer kita akan membuat
cerita yang mengekspresikan semaian identitas ke-Jawaan secara luwes dan
berketerusan.
Tag :
Pariwisata
0 Komentar untuk "Menawar Batik di Pasar Klewer"