Beberapa Hikmah Dibalik Lemahnya Rupiah


Diberitakan oleh Tempo, pada tanggal 16 Maret 2015 bahwa gejolak rupiah akan semakin berlanjut dan akan mulai stabil pada bulan April mendatang. Hal itu disebabkan karena saat ini, dunia masih menanti kepastian kenaikan suku bunga Bank Central Amerika Serikat (The Fed Rate). Dampak yang terjadi terhadap rupiah belakangan ini merupakan dampak temporer dari penantian itu.

Meskipun begitu pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh situasi politik di Indonesia yang tidak begitu stabil. Kisruh partai politik yang terjadi membuat banyak pihak khawatir untuk menentukan investasinya di Indonesia. hal ini juga sempat terjadi pada saat pemilihan presiden tahun yang lalu. Ketika proses pemilu, nilai rupiah sempat jatuh, namun menguat kembali saat KPU mengumumkan pemenangnya adalah Jokowi. Kemudian jatuh lagi ketika terjadi ketika terjadi sengketa pemilu diajukan ke MK, kemudian menguat kembali setelah ditetapkan bahwa pemenang pemilu adalah Joko Widodo.

Fluktuasi nilai tukar mata uang merupakan hal yang bisa ditoleransi menyesuaikan suhu politik di Negara maupun faktor eksternal dari Negara-negara lain. Banyak pihak khawatir, apabila nilai tukar rupiah semakin melemah. Pelemahan rupiah akan berdampak ketidakmampuan (masyarakat) Indonesia untuk mengkonsumsi barang-barang impor karena nilai impornya cukup tinggi. Namun di sisi lain, banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari momen pelemahan rupiah saat ini.

1.      Para pekerja di luar negeri menjadi salah satu pihak yang diuntungkan

Disaat nilai tukar rupiah sedang mengalami pelemahan terhadap dollar, pekerja luar negeri atau orang-orang yang bekerja sebagai TKI dengan gaji mata uang asing menjadi pihak yang diuntungkan. Mereka memang tidak mengalami perubahan jumlah gaji yang diterima. Akan tetapi apabila gaji mereka dikirim ke Indonesia, jumlahnya akan menjadi lebih tinggi karena kurs dolar yang semakin tinggi.

Meskipun keadaan ini berbanding terbalik dengan biaya hidup mahasiswa Indonesia di luar negeri yang masih mengandalkan kiriman/beasiswa dari Indonesia. biaya hidup mahasiswa di luar negeri, khsusnya dengan mata uang yang mempunyai nsentimen terhadap rupiah, akan mengalami kesusahan karena apabila dinilai dengan kurs rupiah, kehidupan akan terasa semakin mahal.

2.      Moment Mengembangkan UMKM

Disaat nilai tukar rupiah sedang anjlok. Maka orang-orang Indonesia relatif kurang mampu untuk mengimpor barang-barang dari luar negeri. Momen ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan produksi substitusi barang-barang impor. Contohnya adalah usaha rumahan pembuatan Keju Itali. Biasanya keju diimpor langsung dari Itali, disaat nilai tukar rupiah semakin melemah, maka biaya impornya semakin mahal. Hal itu membuka peluang untuk memproduksi keju di dalam negeri.

Di saat, kebutuhan akan barang impor semakin mendesak, sementara daya beli masyarakat kian rendah, kebutuhan bisa disuplai oleh produk lokal. Prosesnya, tentu tidak mudah, diperlukan riset terlebih dahulu untuk menghasilkan produk lokal dengan kualitas ekspor. Saat-saat seperti ini seharusnya dimanfaatkan oleh orang-orang yang mempunyai jiwa entrepreneurship untuk mengembangkan bisnis kecil-kecilan.

3.      Meningkatkan Ekspor

Momen lemahnya rupiah, tidak melulu harus dihadapi dengan kekhawatiran. Lemahnya rupiah bisa ditanggapi secara positif khususnya sebagai momen untuk melakukan ekspor. Produk unggulan ekspor Indonesia biasanya berupa komoditas kopi, kelapa sawit, teh, kayu manis dan rempah-rempah lainnya, merupakan produk perkebunan  yang tidak membutuhkan biaya produksi impor.

4.      Pemegang Dolar akan diuntungkan.

Bagi orang-orang yang menyimpan hartanya dalam bentuk dolar, saat rupiah mengalamin pelemahan seperti saat ini, mereka akan meraup untung yang besar. Memang, orang-orang seperti ini bisa dibilang tidak nasionalis, mengambil keuntungan disaat kurs Negara sendiri sedang jatuh. Tetapi dari segi bisnis hal ini merupakan keuntungan yang bisa diambil, apalagi pelemahan rupiah yang cukup jauh dari keadaan stabil sebelumnya.

Kondisi berkebalikan dialami orang-orang yang akan membeli dolar untuk berbagai kebutuhan. Mereka diharuskan membeli dolar dengan rupiah yang ekstra. Oleh karena itu, saat-saat seperti ini, merupakan saat yang tepat untuk menjual dolar, bukan membeli dolar.


Meskipun begitu, permasalahan ini harus segera diselesaikan jangan sampai penurunan nilai rupiah ini lebih jauh lagi. Perusahaan sebesar apapun yang punya pinjaman luar negri bisa kolaps. Akan tetapi penguatan dolar juga menjadi masalah bagi orang-orang yang kreatif dan produktif.
Tag : bisnis

Related Post:

0 Komentar untuk "Beberapa Hikmah Dibalik Lemahnya Rupiah"

Back To Top