Gegap- gempita dunia politik tidak hanya bergemuruh dalam alam dunia nyata, namun
dalam dunia maya, suara-suara bernada politik yang di teriakkan oleh para maniak sosial media tidak kalah ramainya dengan
kenyataan yang sebenarnya. Mereka para
maniak ini berbicara tanpa mengenal
waktu . Ada yang melakukan
kritik dan mendukunya, menyebarkan isu untuk tujuan tertentu. Ya suara-suara Netizen yang
bergemuruh tiap detiknya, tiap menitnya adalah suara-suara rakyat yang
sebenarnya lebih bergumuruh dari apa yang dibayangkan selama ini. Berikut info grafik pembicaraan Netizen dengan segmentasi politik dalam
waktu 3-9 Februari 2015.
Terlihat dalam grafik tersebut menunjukkan perseteruan antara komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dan Polisi
Republik Indonesia (Polri ) menempati puncak popularitas yang paling banyak di
bicarakan oleh Netizen sebanyak 40%. Ya konflik dua lembaga ini memang mengundang
keprihatinan dan mendapat simpati dari
publik dunia maya paling tinggi dibandingkan dengan isu-isu lainnya. Sedangkan kongres
Partai Amanat Nasional (PAN) juga tidak luput di obrolkan di sosial media sebanyak
(11%), kemudian Kasus Hukum Abraham Samad (8%), Status Hukum Budi Gunawan (6%),
korupsi Dana Bansos (5%), Konflik TNI-Polri (5%), konflik Partai Golkar(4%),
konflik PDIP (3%), Kinerja TNI (3%).
Dari hasil pantauan Band-IT dari beberapa isu yang di obralkan
oleh Netizen dalam segmen politik terutama terkait kisruh KPK dan polri terdapat sebuah temuan yaitu;
turunnya popularitas dan elektabilitas presiden Jokowi di sosial media yang beberpa pekan lalu
dijuluki raja sosial media. Jadi isu KPK
vs Polri memang benar-benar menggerus popularitas presiden Jokowi di sosial
media.
Tag :
REPORTASE DATA
0 Komentar untuk "Suara Netizen , Suara Rakyat"