Tiga Liga Yang Akan Meramaikan Jagat Sepak Bola Dunia

Minggu, 22 Februari 2015

Bagikan :

Tweet

Sepak bola selalu menarik diperbincangkan. Selalu ada informasi baru yang dibahas. Setiap akhir pekan, ada saja hasil pertandingan yang menjadi bahan omongan mayoritas pecinta sepak bola. Apalagi jika momen pertandingan big match,  hampir setiap café, warung kopi, tempat nongkrong penuh oleh pecinta sepak bola. Nonton bersama. Mereka memakai kaos Jersey dan aksesoris klub kesangannya, menyanyi, berteriak bahkan ada yang terbawa emosi. Tak jarang para penonton terbawa alur permain sepak bola yang sedang di tonton.

Adalah beberapa liga sepak bola eropa yang sering ditonton masyarakat Indonesia. adalah Liga Primer Inggris, Seri A Italia, LA Liga Spayol, Bundes Liga Jerman, LA Liga, dan Liga Champions. Hasil riset BAND-IT dari obrolan di media sosial Twitter pada tanggal  14 sampai 16 Februari 2015 mengungkapkan bahwa Klasemen Liga Spayol ternyata paling banyak diperbincangkan oleh Netizen dari pada Liga yang lain.

Pertama, Hampir 49% netizen twitter membicarakan hasil klasemen antara Real Madrid dan Barcelona. Kedua club tersebut selalu bersaing merebut posisi hampir disetiap kejuaraan. Terutama di Liga Spayol.

Persaingan Real Madrid dan FC Barcelona pertama kali terjadi sejak 17 Februari 1902. Perseteruan tersebut diberi nama El-Clasico atau El-Derbi Espanol. Setiap pertandingan kedua klub tersebut selalu memanas dan menyajikan permainan sarat emosi. Bukan tanpa alasan. Persaingan itu muncul sejalan  dengan sejarah bahwa Madrid dan Barcelona adalah dua kota terbesar di Spanyol. Keduanya adalah klub sepak bola paling berhasil dan berpengaruh di negeri Matador tersebut.

Dalam pertandingan resmi yang diakui FIFA, Barcelona telah meraih 81 Trofi sedangkan Real Madrid telah meraih 79 Trofi. Bahkan analisis lain mengatakan perseteruan Real Madrid dan FC Barcelona kadang-kadang diidentifikasi dengan lawan posisi politik. Real Madrid yang mewakili bangsa Spanyol dan Barcelona yang mewakili bangsa Catalan.

Kedua klub terkaya di Spayol tersebut juga memiliki pemain-pemain terbaik dunia. Sebut saja, untuk FC Barcelona ada Leonal Messi, Neymar, Iniesta. Sedangkan untuk Real Madrid ada Ronaldo, Benzema dan Bale. Mereka adalah nama-nama bintang sepak bola yang sarat prestasi. Tak salah jika mereka pun memiliki fans fanatik dimana-dimana. Tentu hal ini berefek terhadap citra atau “ketenaran” klub yang menaunginya.   

Oleh karena itu, perseteruan perebutan klasemen antara Real Madrid dan FC Barcelona menjadi obrolan yang seru dan tak ada abisnya bagi insan pecinta sepak bola. Sehingga kesalahan sekecil apapun yang berujung pada kekalahan akan sangat berpengaruh terhadap “harga diri” kedua klub tersebut. Kekalahan Madrid 4-0 atas Altelico Madrid (7/2/2015) merupakan contoh pukulan berat bagi Los Blancos dimata pecinta sepak bola.

Carlo Ancelotti, Pelatih Real Madrid langsung bertindak cepat. Ia mulai menginstruksikan kepada anak-anak asuahannya untuk latihan fisik dan teknis secara keras, supaya bangkit dan menjaga klasemen liga Spayol. Ancelotti bahkan membenakam kesadaran kepada para pemainnya untuk menjalani latihan sama seriusnya dengan bertanding. Ia juga harus memutar otak untuk menemukan skuad yang solid untuk melawan Deportivo agar tidak diobrak abrik sebagai mana melawan Atletico Madrid 4-0 kemarin.

Benar, Madrid bangkit. Pertandingan 14 Februari 2015 Madrid melumat Deportivo La Coruna 2-0. Kemenangan itu memperkokoh posisi Real Madrid dipuncak klasemen. Saat ini Real Madrid mengantongi 57 poin sementara Barcelona 56 poin. Selisih 1 poin membuat Real Madrid harus hati-hati. Sebab, jika Real Madrid tidak mampu menjaga kemenangan maka potensi tergeser oleh rival abadinya sangat mungkin.

Diprediksi dalam seminggu kedepan, obrolan di lini masa tentang klasemen liga Spayol terus “hangat” untuk diikuti. Sebanya 49% Netizen mengapresiasi Real Madrid pimpin klasemen Liga Spayol. Akan tetapi pendukung Barcelona juga sedang menunggu moment penggeseran klasemen. Jadi pendukung Barcelona siaga ngebully Madrid, jika tidak mampu menjaga nafas puncak klasemen. 

Kedua adalah Liga Champions Eropa. Sebanyak 17% netizen twitter membahasnya. Sebab memasuki putaran pertama babak 16 besar liga Champions Eropa, publik selalu menunggu kejutan dan mulai meramal. Liga Champions menjadi ajang bergensi bagi klub-klub besar Eropa. Tak ayal, jika setiap pertandingnya mampu menyedot ratusan ribu para penikmat sepak bola. Publik pun mulai antusias dan meramal siapakah yang akan menjadi the winner pada musim ini.

Kejuaraan Liga Champions Eropa/ UEFA pertama kali dicetuskan salah satu Majalah olah raga Perancis yang merebutkan piala yang dijuluki “The Big Ears” . Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan sistem gugur dua leg, yakni setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya.

Namun semenjak musim 1992/1993 sistem kualifikasi direnovasi. Menggunakan babak penyisihan grup untuk menjadi peserta liga Champions. Sebanyak 32 klub yang terjaring akan dikerucutkan menjadi babak 16 besar, babak 8 besar, babak Perempat Final dan babak Final. Format pertandinganpun menggunakan sistem gugur dengan dua kali pertandingan, kandang-tandang. Persis sebagaimana format sebelumnya.

Kini, Pertandingan Liga Champions 2014/2015 telah mencapai fase Knockout babak 16 Besar pada 18 Februari 2015 sampai 19 Maret 2015 mendatang. Berbagai trik dan taktik jauh hari telah dipersiapkan masing-masing Klub. Akan tetapi klub asal Italia, Juventus dengan percaya diri tidak melakukan rotasi pemain pada pertandingan perdana dibabak 16 besar kali ini. “kita akan memakai pemain terbaik kami,” Kata Massimiliano Allegri. Sikap tersebut direspon positif oleh netizen twitter. Netizen berharap agar anak asuhan Massimiliano Allegri menunjukkan penampilan terbaik sehingga mampu membawa A Vecchia Signora melaju ke babak selanjutnya.

Pembahasan soal Juventus “enggan rotasi” pemain, ternyata menempati obrolan teratas dari pada obrolan lain. Mengalahkan obrolan tentang penyambutan Liga Champions secara holistik, maupun kabar mengejutkan soal hadirnya wasit legendaris, sang plontos Pierluigi Collina. 

Ketiga adalah liga lanjutan FA Cup. Kejuaran tertua di Inggris tersebut dinominasi oleh Arsenal dan Manchester United. Keduanya memiliki prestasi sama, 11 kali Juara. The Gunner adalah Juara bertahan. Arsenal musim ini digadang-gadang akan memenangkan liga FA 2014-2015. Selain pengalaman yang teruji, Arsenal musim ini sedang memiliki “pemain segar” dan dalam bentuk permainan terbaiknya. Sehingga kabar tersebut membuat gentar beberapa lawan mainnya.

Manchester United (MU) adalah lawan pertama Arsenal setelah melumat Preston North End 3-1 1 di Deepdale Stadium, Selasa dinihari, 17 Februari 2015. Kemenangan ‘setan merah’ tersebut memastikan terjadinya Big Match di babak perempat final antara MU dan Arsenal. MU adalah tuan rumah.

Kemenangan MU ini membuktikan respon positif netizen yang berharap MU melaju kebabak berikutnya. Tapi akahkah respon posistif Netizen juga berlaku untuk kemenangan Arsenal vs MU 7 Maret mendatang? Wallahu ‘alam.

Tapi yang jelas, keinginan netizen yang kuat akan kemenangan Arsenal menambah kepercayaan tim besutan Arsene Wenger untuk melaju ke final. Sebab, bagi the Gunners mengangkat Tropi LA Cup adalah “sesuatu yang sangat berarti”. [Taufiq/Trendezia]

Tag : lifestyle