Bijak Memberikan Gadget Kepada Anak

Ada pemandangan yang baru ketika kita pergi ke tempat-tempat hiburan, mall, maupun rumah makan. Sebuah keluarga yang sedang duduk menunggu hidangan. Mereka terdiri dari suami, istri dan seorang anak. Kedua orang tuanya saling sibuk memandengi timeline sosial media, sementara anak kecilnya dibiarkan asik main game dengan tabletnya.


Gaya hidup semacam ini perlu kita kaji dari segi manfaat dan mudharat baik untuk keluarga maupun untuk si anak. Menurut Monica Sulistiawati M.Psi, seorang psikolog dari Personal Growth mengatakan pemberian gadget kepada anak usia sekolah tak melulu salah orang tua. Sebab, tuntutan zaman dan teknologi mengantarkan seorang anak melek teknologi sejak dini.

Pertanyaan pentingnya adalah, kapan usia anak idealnya dikenalkan dengan gadget atau bahkan dibelikan secara mandiri?
Tidak semua anak sekolah layak diberikan gadget, apalagi seorang bayi. Penelitian dari Cashinyourgadgets.co.uk, sebuah situs yang menyediakan layanan penjualan gadget, menemukan 13 persen orang tua membelikan gadget pertama untuk anak yang berumur di bawah 10 tahun, dan 45 persen orang tua membelikan anak gadget ketika mereka berusia 13 tahun ke atas.

Artinya, orang tua membelikan gadget kepada anak cukup tinggi, terlepas dari permintaan anak atau memang keinginan orang tua sendiri. Angka 13 persen adalah bentuk bahwa orang tua menyandingkan anak mereka dari mainan gadget memang sejak dini. Lalu, bagaimana dengan kondisi semacam ini?

Ada sebuah pandagan dari  The American Academy of Pediatrics (AAP) yang dapat dijadikan acuan bagi orang tua. Anak usia di bawah 2 tahun idealnya bebas dari segala jenis layar monitor. Baik itu komputer tablet, laptop, PC, bahkan televisi. Ekspos cahaya terlalu lama, termasuk cahaya dari layar komputer, berdampak negatif pada penglihatan mereka. Bahkan radiasi ponsel pun sebaiknya diminimalkan. APP menyarankan orang tua untuk tidak terlalu sering bermain ponsel dan tablet PC di dekat anak-anak usia batita dan bayi.

Anak SD atau setingkat lebih baik menggunakan gadget secara bijak. Artinya jangan biarkan ia melulu pegang gadget sehabis sekolah sampai malam menjemput. Kasih anak-anak kesempatan untuk akrab terhadap pencil atau buku, agar jemarinya bisa trampil berkreativitas. Karena memakai gadget touchscreen membuat jemari anak menjadi manja.

Pilih momentum yang tepat memperkenalkan anak terhadap gadget, jangan telat ataupun terburu-buru.
Pesan AAP untuk para orang tua yang telanjur membelikan anaknya gadget, sebaiknya anak-anak tidak lebih dari 2 jam sehari di depan layar monitor. Jangan sampai anak menjadi ketagihan mengakses gadget, apalagi sekedar main game. Kekurangannya anak bakala membuang waktu untuk bermain, tapi lupa untuk belajar.

Tentu anjuran ini tidak mudah diterapkan, mengingat keluarga modern saat ini dibombardir aneka peranti elektronik canggih. Bahkan, orang tua sekarang sudah memperkenalkan anak-anak dengan iPad, smartphone, laptop, sejak usia belia. Aplikasi komputer untuk bayi pun sudah tak terhitung jumlahnya.

Nah sekarang tinggal bagaimana orang tua sepintar mungkin mengarahkan anak-anaknya agar bijak memakai gadget. Agar anak tidak autis sama gadget, kemudian lupa terhadap lingkungan sekitarnya. Anak-anak adalah tanggungjawab setiap orang tua.


Tag : tekno

Related Post:

0 Komentar untuk "Bijak Memberikan Gadget Kepada Anak"

Back To Top