Bandung,
18/3 (Trendezia.com) - Alat musik
bambu hasil kreatif warga Cimahi lebih diapresiasi oleh para wisatawan manca
negara dibanding di pasar lokal. "Alat musik bambu produksi kami tidak
terekspose di negeri sendiri justru diborong oleh wisatawan dari sejumlah
negara," kata pembuat alat musik bambu di Cimahi, Adang Muhidin (41) di
Bandung, Rabu.
Alat
musik yang mereka produksi berupa alat musik petik, tiup, gesek dan pukul.
Beberapa jenis alat musik itu gitar, bass, saxophone, biola, drum dan 14 jenis
alat musik lainnya yang terbuat dari bambu. "Produk kami sudah dikenal di
berbagai negara seperti Jepang, Filipina, Malaysia, Korea, Singapura, Taiwan,
dan Inggris. Tapi di Indonesia sendiri tidak begitu diminati," kata Adang.
Alat
musik bambu itu dijual dengan harga bervariasi, seperti biola seharga Rp1,5
juta hingga drum set yang ia hargai Rp15 juta rupiah. Produknya kurang laku di
negeri sendiri dikarenakan bahan bakunya. Pasalnya bambu memiliki harga yang
murah dan mudah didapat, sementara harga alat musik yang ia jual dapat mencapai
jutaan.
"Kalau
kami ikut pameran-pameran di Bandung, responnya kurang maksimal. Mereka bilang
bahannya dari bambu, (cuma bambu). Karena itu produk kami diberi merk Virage
Awie," kata Adang. Di Indonesia hanya segelintir musisi yang membeli alat
musik bambu. Mereka adalah Iwan Fals dan Balawan sisanya, dinikmati oleh
band-band pengguna alat musik bambu di luar negeri.
Untuk
lebih mengenalkan alat musik bambunya, ia berencana untuk menggelar orkestra
alat musik bambu pada 2016 mendatang. Sesuai namanya, orkestra itu akan
menggunakan seluruh alat musik yang terbuat dari bambu, bahkan panggung, sound
system, dan komputernya juga terbuat dari bambu. "Untuk orkestra kita cuma
kurang piano bambu saja, dan itu sekarang sedang diriset," kata Adang. Adang
berharap, alat musik bambu dapat lebih dikenal di negeri sendiri serta dapat
dinikmati oleh lebih banyak negara di dunia.
Tag :
News
0 Komentar untuk "Alat Musik Bambu Cimahi Diminati Wisatawan"