Bagi
anda, khususnya yang sudah berkeluarga dan punya anak pasti berharap agar
kehidupan keluarganya aman secara finansial. Selain bekerja full time,
karena memang sudah kewajiban, kita tentu ingin memiliki sumber pendapatan
(penghasilan) lain sebagai tambahan. Peluang bisnis atau usaha saat ini banyak
sekali, tinggal kita pilih sesuai dengan pertimbangan waktu dan tenaga. Namun,
pilihan ini tetap mengharuskan kita bekerja, bekerja sampingan namanya.
Nah, bagaimana
caranya agar kita mendapat sumber pendapatan tambahan, tanpa harus bekerja
sampingan? Kita juga tidak selamanya bisa bekerja, karena termakan usia.
Sebelum
menjawab pertanyaan ini, saya akan kenalkan dulu sedikit tentang sumber-sumber
pendapatan. Menurut Robert T. Kiyosaki dalam buku Cashflow Quadrant: Rich
Dad's Guide to Financial Freedom (2000) dijelaskan bahwa pendapatan itu dapat dibagi
menjadi tiga:
-
Pendapatan aktif (active income)
Pendapatan hasil kerja sehari-hari anda. Misalnya,
anda bekerja sebagai pegawai swasta, pemerintah, pemilik toko, pengacara,
dokter atau lain-lain. Pendapatan pasif ciri-cirinya ketika seseorang berhenti
bekerja, maka pendapatan juga akan berhenti. Jadi, untuk mendapatkan pendapatan
aktif ia harus bekerja terus menerus.
-
Pendapatan portofolio
Pendapatan hasil dari berinvestasi pada
aset-aset kertas. Mungkin ada yang bingung apa itu aset-aset kertas. Investasi
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu investasi pada aset real
(rumah, perhiasan, kendaraan) dan investasi pada aset kertas (reksadana, saham,
kontrak berjangka dan lain-lain).
-
Pendapatan pasif (passive income)
Pendapatan yang berasal dari bisnis. Bagaiman
cirinya? Secara sederhana pendapatan pasif adalah ketika anda berhenti bekerja,
uang tetap terus mengalir, karena ada sistem yang bekerja. Sekali bertindak,
baik dengan uang, waktu atau tenaga, pendapatan akan jalan terus menerus.
Nah,
sekarang bagaimana strategi mendapatkan passive income itu? Dalam
pengertian di atas, saya menyebut “ada sistem yang bekerja”. Apa maksud sistem
di sini? Sistem biasa diartikan sebagai kumpulan dari subsistem (orang, mesin,
uang, metode, material) yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sederhananya, jika kita ingin mendapat passive income, maka kita perlu
membuat sebuag sistem yang dapat “mencetak” uang kita.
Artinya kita
memiliki sebuah sistem bisnis. Sebagai sebuah illustrasi, kita menyewakan rumah
kita. Kira-kira sistem apa yang diperlukan? Yakni sistem pemasaran, sistem
penagihan atau kredit sistem penerimaan keluhan, sistem layanan perbaikan dan lain
sebagainya. Sistem ini dapat kita buat sendiri atau dapat kita beli. Apakah
keuntungan dan kerugian dari membuat sistem sendiri dan membeli sistem?
-
Membuat Sistem: Keuntungan sistem yang kita buat sendiri adalah
kita benar-benar paham dan bisa mengendalikan “mesin” bisnis kita. Namun, kita
butuh kompensasi yang tinggi dan harus didukung oleh tim, biaya yang relatif
mahal serta waktu yang cukup panjang. Sebagai contoh, ketika kita akan membuat
sistem untuk bisnis toko baju. Kita harus mulai membangun strategi manajemen
untuk pemasaran, sistem pembelian baju, sistem pembayaran, sistem pengelolaan
karyawan dan lain sebagainya.
-
Membeli Sistem: Keuntungan membeli sistem adalah waktu relatif
singkat, sudah jelas standarnya, atau bisa dibilang sudah jelas SOP-nya.
Kelemahannya, ada harga yang harus kita bayar, kita tidak memilki fleksibelitas
untuk mengatur atau mengubah sistem yang sudah ada. Sebagai contoh, jika kita membeli
sebuah waralaba makanan burger, kita sudah akan dapat gerobaknya, bumbu, resep,
bahan material, alat-alat, seragam, training karyawan, sampai aplikasi untuk
memantau perkembangan bisnis.
Ada
beberapa contoh bisnis populer yang bisa mendatangkan passive income
-
Beli dan menyewakan suatu properti
Ini mungkin yang paling sering terdengar. Anda bisa
membeli beberapa properti (tanah, rumah, kos-kosan, lapangan futsal, studio
musik, atau alat-alat perlengkapan pesta) dan mencari konsumen untuk menyewa. Namun,
ada harus memiliki modal yang lumayan untuk memulai bisnis ini.
-
Royalti dari hak paten
Jika anda punya kelebihan berkarya, seperti
menulis (buku), musik (lagu), softwere, game atau apapun ciptaan atau
penemuan-penemuan yang memiliki nilai karya, maka segera uruslah hak patennya.
Dari penjualan atau penggunaan karya yang memiliki hak paten itulah royalti
bisa didapatkan.
-
Berinvestasi.
Jika anda berinvestasi Rp100 juta dalam saham
hari ini, dan setelah setahun katakanlah nilainya adalah Rp110 juta, maka anda
telah mendapatkan Rp10 juta tanpa bekerja yang bisa menjadi passive income
anda.
-
Internet Marketing
Bisnis online bisa mendatangkan passive
income selama anda bisa membangun sebuah tim untuk menjalankan bisnisnya.
Anda sebagai CEO bisa “memanfaatkan” secara efektif anggota tim untuk bekerja
menjualkan produk untuk anda.
Ini
hanya beberapa penjelasan dan contoh bisnis yang bisa mendatangkan passive income
untuk mengantarkan anda meraih kebebasan finansial (financial freedom).
Selanjutnya, masa depan tergantung pada pilihan anda hari ini.
Tag :
bisnis
1 Komentar untuk "Strategi Mendapatkan Passive Income"
Thanks infonya. Oiya ngomongin pendapatan pasif, ternyata hal itu bisa loh mengantarkan kamu pada yang namanya kebebasan finansial. Selengkapnya bisa temen-temen lihat di sini: bebas finansial dengan pendapatan pasif