Belum
lama ini dunia gadget digemparkan laris manisnya penjualan smartphone Xiomi.
Produk dari negeri "Tirai Bambu" itu mampu menjual 5000 unit dalam kurung waktu 8
menit. Xiomi menjadi sangat popular di Tiongkok mengalahkan penujalan smartphone
raksasa Samsung. Bahkan, Xiomi mampu merebut posisi ke-5 brand smartphone pasar
dunia. Meski Xiomi pendatang baru, tapi ia mampu menyingkirkan brand lawas
semisal LG, Sony atau semacamnya.
Bagaimana
sebenarnya strategi pemasaran yang diterapkan Xiomi sehingga bisa sedemikian
rupa? Dapatkah kita mencuri strateginya untuk menjalankan usaha dan bisnis
kita? Berikut adalah beberapa analisisnya.
Kuasai opini
publik terlebih dahulu sebelum produk diterjunkan kepasaran
Opini
publik yang dibangun adalah, Xiomi merupakan “Applenya orang Tiongkok”, artinya
dengan fitur dan teknologi yang sama-sama berkualitas, orang Tiongkok bisa
membeli smartphone canggih seperti apple dengan harga sepertiga harga Apple.Propaganda
Xiomi yang sedikit mendramatisir produknya adalah strategi untuk menarik
perhatian publik. Sehingga sebelum dilaunching sudah ada calon konsumen yang
mengantri, bahkan membentuk euforia.
Tekan biaya
iklan semaksimal mungkin, sehingga harga produk tetap terjangkau
Srtategi
yang dilakukan Xiomi, yaitu menggunakan viralitas sosial media. Kejeniusan Lin
Bin, CEO Xiomi dalam mencari celah memasarkan produknya dengan budget yang
minim. Ia tidak memasarkan produknya lewat gerai atau toko tapi hanya lewat
dunia maya, terutama sosial media. Dengan mengemasnya dengan konten dan
tampilan berbeda, membuat orang tertarik dan dengan rela menshare info itu
kepada teman sejawatnya. Lin pada promosi awalnya memposting foto-foto
produknya di sosial media. Alhasil dalam waktu kurang dari 10 menit ada sekitar
2 juta akun jejaring sosial yang membagikan foto-foto tersebut. fenomena ini
diklaim atas terjualnya 150 xiomi.
Biarkan publik
lapar, sementara kita sediakan makanan terbatas
Hunger marketing atau
pemasaran lapar adalah skenario agar produk yang dihasilkan diburu dipasar
secara esklusif karena kelangkaan. Tepat, disaat publik memburu Xiomi, justru
produk xiomi dibuat terbatas (limited)
dipasaran, sehingga publik akan ribut, berebut dan membicarakan Xiomi semakin
luas. Karena mereka semakin penasaran.
Berjualan
tidak lagi membutuhkan gerai atau toko offline, tapi lewat internet semuanya
menjadi sangat terjangkau
Kalau
dulu kita ingin berjualan harus memiliki toko atau lapak secara fisik, tapi
sekarang lewat didunia maya kita disediakan lapak secara gratis. Iya, Xiomi tidak memiliki toko offline semua
penjualan produknya lewat situs resminya. Sehingga Xiomi tidak perlu
mengeluarkan uang untuk sewa toko dan menggaji pegawainya. Hanya saja
mengeluarkan dana untuk biaya pengiriman untuk sampai ke tangan konsumen, dan
itu lebih terjangkau.
Ciptakan
ruang khusus tentang seluk beluk produk yang kita jual, biarkanlah setiap orang
dapat sharing dan mengomentari secara bebas disana.
Dalam
menjaga produk dan layanan penjualan yang baik, kita perlu mengetahui apa yang
dirasakan oleh konsumen dilapangan. Baik itu kesan baik maupun buruk. Sehingga
dari sana kita dapat mengambil sisi positif dari setiap obrolan. Iya, semacam
itu semacam forum sendiri, forum Xiomi. Forum tersebut sekarang memiliki
anggota sekitar 28 juta anggota, dimana setiap anggota dapat mengakses
informasi apa saja terkait dengan produk Xiomi maupun memberikan informasi baru
kepada anggota yang lain. Forum itu, Selain menjadi forus diskusi, juga dapat dijadikan
medium penjualan produk baru yang lebih efektif.
Nah,
dari empat hal diatas, kita dapat mengambil inspirasi strategi marketing untuk
dijadikan ajang promosi produk kita, kita juga bisa bejualan dan meraup
keuntungan sebesar mungkin dengan menekan pengeluaran iklan serendah mungkin. Disitulah
perkembangan teknologi informasi harus di manfaatkan sebaik mungkin dengan
imbangi nalar kritis. Sehingga kita dapat mengambil peluang dari sebuah
kemajuan jaman. Kita lantas tidak melulu menjadi konsumen yang labil mengikuti
zaman.
Tag :
tekno
0 Komentar untuk "Mencuri Strategi Suksesnya Penjualan Xiomi"